5 Kiat Menjadi Leader “Problem Solver”
Salah satu kriteria penting untuk menjadi Leader yang efektif adalah mampu memecahkan berbagai masalah dan kesulitan untuk mencapai target. Dengan kata lain, Anda mampu menjadi seorang “Problem Solver”. Kenapa kriteria ini begitu penting, jawabannya karena untuk mencapai suatu tujuan atau target kerja, Anda perlu mengelola berbagai rintangan, hambatan dan kesulitan. Semakin tinggi posisi Anda ditingkat organisasi perusahaan, maka semakin banyak rintangan atau masalah yang akan harus Anda kelola, agar tujuan tercapai.
Dalam praktek saya melihat ada dua jenis tipe Leader, kaitan dengan topik ini, yaitu :
1. Tipe Leader “Problem Solver”. Tipe Leader ini :
- mampu mengelola berbagai kesulitan dan masalah didalam team secara efektif
- mampu mengerahkan para anggota team secara strategis bagaimana mengatasi berbagai hambatan tanpa terjebak bersungut-sungut
- fokus mencari solusi tanpa terjebak menyalahkan orang-orang
- menguasai tehnik problem solving skill dalam menghadapi berbagai kesulitan
- selalu berpikir positif dalam menghadapi berbagai masalah
2. Tipe Leader “Problem Reporter”. Tipe Leader seperti ini ketika menghadapi masalah atau kesulitan :
- Ia cenderung menyalahkan pihak lain sebagai sumber masalah
- ia hanya melempar tanggng jawab penyelesaian masalah kepada pihak lain
- ia hanya melaporkan terjadinya masalah kepada atasan, tetapi ia sendiri tidak memiliki solusi apapun ( hanya sekedar melapor, dengan harapan atasan nya yang akan selesaikan masalah ini )
- ia selalu mencari kambing permasalahan yang muncul, tetapi tidak fokus pada penyelesaian masalah
- ia cenderung mengeluh ketika berbagai permasalahan muncul
Untuk menilai kepemimpinan seseorang, salah satu penilaiannya adalah kemampuan seseorang dalam mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan. Semakin Anda piawai dalam mengatasi berbagai masalah unutk mencapai tujuan, semakin nilai Anda tinggi.
Dibawah ini saya akan berikan berbagai kiat bagaimana menjadi Leader tipe “Problem Solver” :
1. Buatkan Daftar Masalah Yang Terjadi Berulang-ulang
Sebagai seorang problem solver, Anda perlu mengidentifikasi semua masalah atau rintangan yang selalu terjadi. Anda juga perlu identifikasi berbagai masalah yang terjadi berulang-ulang tetapi belum diperbaiki secara tuntas. Permasalahan yang terjadi berulang dan klasik akan menjadi penghambat nomor satu, dimana bila tidak dicari akar masalahnya, maka akan merusak produktivitas team Anda. Semakin lengkap data Anda dalam mengidentifikasi rintangan, akan semakin komprehensif solusi yang Anda miliki dan berdampak pada seluruh level yang terkait.
2. Buatkan Deadline Penyelesaiannya
Setelah mengidentifikasi berbagai permasalahan yang sering muncul, buatkan deadline nya, kapan setiap masalah harus dibahas dan dituntaskan? Letakan daftar permasalahan dan deadline ditempat yang mudah terlihat ( misalnya di ruang rapat ), sehingga bisa sama-sama dipantau perkembangannya
3. Menuntaskan Permasalahan Hingga Akar Masalahnya
Seorang Leader yang efektif adalah seorang Leader yang mampu menyelesaikan masalah hingga ke ujung akar masalahnya, “mencari sumber apinya” jadi bukan sekedar “memadamkan apinya saja”. Dan selalu memastikan atau meminimalisir bagaimana supaya “sumber api yang sama tidak menyala kembali” Dalam praktek, banyak Leader yang menyelesaikan masalah tanpa mengorek ke sumber permasalahannya, sehingga, masalah yang sama terjadi berulang-ulang. Anda perlu belajar tehnik problem solving skill secara sistematis untuk melakukan hal ini
4. Deteksi Potensi Masalah Setiap Hari
Sebagai seorang Leader “Problem Solver”, salah satu tugas penting Anda adalah SETIAP SAAT mendeteksi berbagai potensi masalah atau bahkan masalah yang sedang terjadi didalam team Anda. Sejak pagi hari, Anda sudah harus “mendengus-dengus” berbagai masalah yang potensi akan terjadi pada hari ini ( yang akan menjegal pencapaian target kerja hari ini). Anda perlu meninggikan “antenna radar” Anda untuk mendeteksi berbagai permasalahan yang muncul dalam team. Dan kemudian, berikan solusi yang segera untuk team Anda. Kesalahan yang paling sering terjadi dalam praktek, banyak Leader yang sibuk sendirian, asik dengan laporan, email, gadget dan hal-hal lain yang bukan prioritas. Sehingga ia terkaget-kaget ketika siang atau sore hari, ia baru menemukan adanya muncul masalah didalam team sehingga menghambat pencapaian target. Dan lebih seru lagi, ketika di siang hari atau sore hari ketahuan ada masalah, ia hanya bisa marah-marah, tanpa memberi jalan keluar yang produktif
5. Berikan “FAST SOLUTION”
Leader yang efektif adalah Leader yang mampu memberikan jalan keluar kepada seluruh anggota team nya secara efekif. Ia mampu memberikan keputusan yang cepat tentang apa yang perlu dilakukan dalam menghadapi permasalahan yang muncul. Ketika Anda mampu mendeteksi masalah secara dini, maka And perlu SEGERA memberikan solusi atau jalan keluarnya. Prinsip yang perlu dipakai adalah “MASALAH HARI INI HARUS DISELESAIKAN HARI INI, JANGAN DIBAWA KEESOKAN HARI”. Intinya jangan ditumpuk. Banyak perusahaan yang melakukan rapat koordinasi untuk menyelesaikan masalah dilakuakn dua minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Dampaknya, berbagai permasa;lahan sehari-hari ditumpuk hingga dua minggu atau satu bulan, baru dibahas dan diselesaikan. Gaya manajemen seperti ini akan merugikan biaya overhead perusahaan. Semakin lama masalah diselesaikan, semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan.
Semakin Anda terampil menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul secara cepat, semakin Anda teruji kualitas kepemimpinan Anda. Problem atau permasalah adalah sarana buat kita semua melatih “otot” leadership skill.
Pohon cemara Bristlecone adalah pohon tertua di dunia. Beberapa di antaranya diperkirakan berumur 3.000 sampai 4.000 tahun. Pada tahun 1957, ilmuwan Edmund Schulman menemukan sebatang di antaranya, dan menamainya “Metusaleh”. Pohon cemara berbongkol dan sangat tua ini hampir berumur 5.000 tahun! Pohon ini sudah ada saat rakyat Mesir membangun piramid. Pohon Bristlecone tumbuh di atas pegunungan AS bagian barat, di ketinggian kira-kira 3.050-3.350 meter. Mereka mampu bertahan hidup, bahkan di saat kondisi lingkungan yang sangat buruk sekalipun: suhu udara yang amat dingin, angin topan, lapisan udara yang tipis, dan curah hujan yang rendah.
Sebenarnya, lingkungan ganaslah yang menjadi salah satu faktor sehingga mereka mampu bertahan hingga abad milenium ini. Kesengsaraan telah menumbuhkan kekuatan yang luar biasa dan tenaga yang tak kunjung habis.